Bumi Sebagai Rumah Bersama

Keuskupan Pangkalpinang, sebagai bagian dari Gereja Katolik, menjalankan peran serta dalam bidang ekologi dengan mengacu pada ajaran Gereja tentang perawatan bumi sebagai rumah bersama (rumusan dalam ensiklik Laudato Si' oleh Paus Fransiskus, 2015). Ada beberapa bentuk peranserta yang dapat dilakukan. Ini merupakan wujud nyata panggilan Gereja untuk bertanggung jawab atas keseimbangan ekologi, selaras dengan misi Keuskupan Pangkalpinang, peduli terhadap lingkungan hidup. Komisi Lingkungan Hidup yang ada di setiap kevikepan yang ada di keuskupan menjadi ujung tombak dalam merawat alam ciptaan.

Edukasi dan Kesadaran Lingkungan

Keuskupan Pangkalpinang melalui Yayasan Tunas Karya mengintegrasikan kesadaran lingkungan hidup dalam kurikulum sekolah-sekolah Katolik yang ada. Fokus yang ada adalah bertanggung jawab untuk menjaga alam ciptaan. Kampanye kesadaran akan pentingnya menjaga alam ciptaan juga digalakkan kepada umat lebih luas melalui homili, pertemuan di Komunitas Basis Gerejawi (KBG), dan media sosial.

Tindakan Konkret

Merawat bumi sebagai tempat tinggal kita bersama memerlukan tindakan kongret. Komisi Lingkungan Hidup yang ada di setiap kevikepan menjadi kunci utama dalam menggerakkan umat untuk melakukan tindakan kongret seperti membentuk komunitas-komunitas di paroki atau KBG untuk mempromosikan daur ulang sampah, pengelolaan limbah ramah lingkungan, dan penanaman pohon.

Liturgi dan Doa untuk Ciptaan

Keuskupan Pangkalpinang sangat menyadari bahwa bumi adalah rumah kita bersama. Kesadaran ini tidak berhenti pada tatanan ilmu pengetahuan dan aplikasinya dalam tindakan, namun penyelengaraan ilahi tetap diutamakan. Mengadakan refleksi khusus untuk merenungkan dan mendoakan bumi serta umat manusia terutama yang terdampak oleh kerusakan lingkungan medapat tempat di dalam liturgi kegiatan-kegiatan rohani umat.