Yubileum 2025

Yubileum 2025 Keuskupan Pangkalpinang

KHUSUS

Administrator

1/5/20256 min read

Yubileum 2025 Keuskupan Pangkalpinang

Tahun Peziarah Pengharapan

Natal tahun 2024 menjadi istimewa, karena dalam perayaan Ekaristi tanggal 24 Desember 2024, Paus Fransiskus membuka secara resmi tahun Yubileum 2025. Peresmian ini ditandai dengan membuka pintu suci Basilika St. Petrus. Bersama dengan keuskupan-keuskupan di seluruh dunia, Keuskupan Pangkalpinang juga secara resmi membuka tahun Yubileum, tahun rahmat yang akan berlangsung sepanjang tahun 2025.

Sehubungan dengan pembukaan tahun Yubileum 2025, Mgr. Adrianus Sunarko, O.F.M., Uskup Keuskupan Pangkalpinang, menerbitkan Surat Edaran berkaitan Penerimaan Indulgensi Selama Tahun Yubelium Biasa 2025 beserta penjelasannya dan Surat Gembala. Dalam surat gembala, Mgr. Adrianus Sunarko, O.F.M. menuliskan bahwa Paus Fransiskus telah menetapkan tahun 2025 sebagai tahun Yubileum biasa. Tema yang dipilih adalah harapan, sebagaimana tercermin dalam bulla yang dikeluarkan untuk tahun Yubileum 2025: Spes Non Confundit / Harapan tidak mengecewakan (Roma 5:5). Dalam bulla tersebut Paus Fransiskus mengajak kita untuk menjadi tanda harapan, khususnya bagi orang-orang yang tertinggal, dipinggirkan dan sedang berada dalam kesulitan. Beberapa contoh diberikan dalam bulla tersebut, yaitu mereka yang dipenjara, yang sakit, kaum disable, para migran, orang-orang tua, orang-orang miskin.

Dengan kata lain, pada tahun 2025 umat Keuskupan Pangkalpinang diajak untuk membina diri dalam sinodalitas, berjalan bersama, khususnya dengan mereka yang selama ini kurang diperhatikan, di pinggiran, menderita dll. Bagaimana kita dapat berjalan bersama mereka? Bagaimana umat Keuskupan Pangkalpinang mendengarkan sekaligus meneguhkan harapan mereka melalui doa-doa, kata-kata, perayaan dan tindakan-tindakan yang konkret? Dengan demikian fokus pastoral tahun 2025 untuk Keuskupan Pangkalpinang adalah Berjalan Bersama Membina Diri Dalam Sinodialitas Sambil Merayakan Tahun Yubileum Pengharapan. Fokus pastoral ini dibagi ke dalam beberapa tema untuk pendalaman iman dalam modul-modul yang disediakan yaitu:

TRITUNGGAL
"LANDASAN SINODALITAS GEREJA"
Relasi dengan ketiga Pribadi Tritunggal sebagai nilai & cara hidup yang wajib ditumbuh-kembangkan.

BAPTISAN
"PERMULAAN SINODALITAS GEREJA"
Pengamalan Janji Baptis sebagai bagian dari Membina Diri dalam Sinodalitas.

IMAMAT
"KELANJUTAN SINODALITAS GEREJA"
'BAGI PARA KLERUS'
Pengamalan Janji Imamat sebagai bagian dari Membina Diri dalam Sinodalitas.

HIDUP MEMBIARA
"KELANJUTAN SINODALITAS GEREJA"
'BACI KAUM RELIGIUS'
Pengamalan Kaul—kaul kebiaraan sebagai bagian dari Membina Diri dalam Sinodalitas

PERKAWINAN
"KELANJUTAN SINODALITAS GEREJA"
'BAGI KAUM AWAM'
Pengamalan Janji Perkawinan sebagai bagian dari Membina Diri dalam Sinodalitas

Mewujudkan fokus pastoral ini, masing-masing unit pastoral di keuskupan dapat menentukan prioritas sesuai dengan keadaan setempat. Semoga dengan berjalan bersama, umat Keuskupan Pangkalpinang juga sekaligus turut merawat, meneguhkan harapan satu sama lain.

Mgr. Adrianus Sunarko, O.F.M. menegaskan bahwa Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa seorang Ibu yang, sambil dengan jelas menyatakan pengajaran objektifnya, ia selalu melakukan apa yang baik yang dapat dilakukannya, bahkan jika menghadapi risiko menjadi kotor oleh lumpur jalanan. Bilamana kita berbuat demikian, hidup kita menjadi rumit, tetapi selalu menakjubkan. (Amoris Laetitia, 308).

Logo Yubileum 2025

Logo Tahun Yubileum Biasa 2025
Logo Tahun Yubileum Biasa 2025

Logo ini menampilkan empat figur bergaya yang mewakili seluruh umat manusia dari empat penjuru bumi. Figur-figur ini saling berpelukan, melambangkan solidaritas dan persaudaraan yang seharusnya menyatukan semua orang. Salah satu figur di bagian depan memegang salib. Salib tersebut tidak hanya menjadi lambang iman bagi figur utama, tetapi juga simbol harapan yang tak boleh diabaikan, karena harapan sangatlah penting, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit.

Di bawah figur-figur ini, terdapat gelombang besar yang melambangkan kenyataan bahwa perjalanan hidup sering kali penuh tantangan dan tidak selalu berjalan mulus. Gelombang ini mengingatkan kita bahwa kehidupan sehari-hari dan berbagai peristiwa duniawi sering kali memerlukan panggilan yang lebih besar untuk berharap. Oleh karena itu, perhatian khusus diberikan pada bagian bawah salib yang memanjang dan berubah menjadi bentuk jangkar, yang menjangkau ke dalam gelombang. Jangkar dikenal sebagai simbol harapan. Dalam dunia maritim, istilah "jangkar harapan" merujuk pada jangkar cadangan yang digunakan kapal dalam situasi darurat untuk menstabilkan kapal di tengah badai.

Logo ini juga menekankan bahwa perjalanan para peziarah bukanlah perjalanan individu, melainkan perjalanan bersama, sebuah pengalaman komunal. Dinamika perjalanan ini ditampilkan semakin mendekatkan manusia kepada salib. Salib dalam logo ini tidak statis, melainkan dinamis, condong ke arah umat manusia. Hal ini menunjukkan bahwa salib tidak pernah meninggalkan manusia sendirian, tetapi mengulurkan tangan untuk menawarkan kepastian akan kehadiran dan jaminan harapan.

Di bagian bawah logo, terdapat moto Tahun Yubileum 2025, Peregrinantes in Spem (Peziarah Harapan), yang ditulis dengan huruf berwarna hijau.

Sumber:

Maskot Yubileum 2025

“Luce” dari bahasa Italia yang berarti “cahaya”, yang merepresentasikan Cahaya Tuhan yang menyertai perziaraan manusia.

Pada bagian mata Luce terdapat cahaya yang melambangkan visi dari Cahaya Tuhan dan perjalanan menuju cahaya tersebut menjadi lambang perjalanan ziarah Katolik.

Luce digambarkan dengan elemen khas peziarah. Kalung rosario yang dikalungkan mewakili hidup yang dipenuhi dengan doa yang dalam, rosario juga melambangkan doa bagi umat Katolik yang sederhana dan dapat dilakukan setiap hari. Tongkat pejalan kaki menggambarkan

perjalanan peziarah yang sulit dalam kehidupan menuju keabadian. Luce

juga menggunakan jas hujan pelaut berwarna kuning yang menyimbolkan perjalanan Luce melewati badai, sama seperti ombak pada logo Yubileum, menunjukkan perjalanan hidup yang tidak selalu berjalan mulus.

Jas hujan juga menggambarkan perlindungan Ilahi dalam perjalanan. Sepatu bot kotor melambangkan kerendahan hati dan perjalanan yang panjang dan sulit, serta warna hijau sebagai harapan yang digaungkkan dalam motto Yubileum “Peziarahan Pengharapan”.

Malaikat (Iubi) melambangkan persatuan antara pengalaman duniawi dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan, serta menawarkan keberanian di saat-saat penderitaan.

Burung merpati (Aura) sebagai simbol Roh Kudus yang melambangkan pendamping perjalanan, kemurnian, pencarian Tuhan, kebebasan, dan pembawa pesan perdamaian.

Anjing (Santino) yang bagi San Rocco (Santo Peziarah) adalah tanda penyelenggaraan Ilahi yang membantunya pada saat yang sangat dibutuhkan, juga melambangkan

Malaikat juga melambangkan kehadiran Tuhan yang menemani perjalanan setiap orang, dan malaikat pelindung sebagai pendamping sepanjang hidup.

kesetiaan pada panggilan Tuhan. Anjing juga sebagai simbol persahabatan.

Desainer: Simone Legno -

Sumber:

Doa Tahun Yubileum 2025

Bapa di surga, semoga iman yang telah Engkau berikan kepada kami, melalui putra-Mu, Yesus Kristus, saudara kami, dan nyala kasih yang dinyalakan di dalam hati kami oleh Roh Kudus, membangkitkan kembali harapan yang membahagiakan akan datangnya Kerajaan-Mu.
Semoga rahmat-Mu mengubah kami menjadi penggarap-penggarap benih-benih Injil yang tak kenal lelah. Semoga benih-benih itu mengubah dari dalam baik manusia maupun seluruh kosmos dalam harapan yang pasti akan langit dan bumi yang baru, ketika, dengan kalahnya kekuatan Jahat, kemuliaan-Mu akan bersinar selamanya.
Semoga rahmat Yubileum membangkitkan kembali dalam diri kami, Peziarah Harapan, kerinduan akan harta surgawi. Semoga rahmat yang sama itu menyebarkan sukacita dan kedamaian Penebus kami ke seluruh bumi. Bagi-Mu, Allah kami, yang terpuji selamanya, kemuliaan dan pujian sepanjang segala abad.
Amin.

Catatan: Didoakan pada Misa Pembukaan & Penutupan Tahun Yubileum 2025, dan pada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Tuhan Yubileum.

Doa Untuk Bina Lanjut Tahun Sinodalitas

(Fokus Pastoral Tahun 2025)

Kami memuji Engkau, ya Allah Tritunggal: Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, sebab pada-Mu kami menemukan Dasar dan Sumber, serta Kelanjutan untuk Sinodalitas kehidupan, yang telah Engkau buka kepada kami, saat dunia dan alam semesta ini Engkau ciptakan.

Sinodalitas di antara ketiga pribadi ilahi-Mu ini, Engkau buka kembali kepada semua manusia, ketika Yesus Kristus Putera-Mu mengutus Roh Kudus menyertai para murid-Nya, pergi ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil dan mendirikan Gereja.

Kami bersyukur kepada-Mu karena telah Engkau ikut-sertakan dalam Sinodalitas ilahi-Mu, melalui Sakramen Baptis yang menjadikan kami anggota-anggota Gereja-Mu: Gereja yang satu, yang kudus, yang katolik dan yang apostolik.

Melalui Baptisan itu kamipun Engkau utus untuk menyebarluaskan sinodalitas ilahi-Mu itu, setiap kali kami berjalan bersama dengan saudara-saudara di sekitar kami, khususnya mereka yang lemah, yang miskin dan tersingkir, yang lansia dan difabel, serta yang menderita karena berbagai alasan.

Kami sadar bahwa sinodalitas ilahi-Mu yang Engkau sematkan pada diri kami, bukanlah karunia yang sekali jadi lalu selesai, melainkan sebagai karunia yang harus kami tumbuh kembangkan terus-menerus, agar semakin bermanfaat bagi keselamatan kami dan keselamatan sesama kami.

Bersama para anggota keluarga kudus-Mu: Yesus, Maria, dan Yosef, kami sampaikan doa-doa ini kepada-Mu. Engkau yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.

Amin.

Catatan: Didoakan sebagai intensi terakhir Doa Umat sebelum penutup.

Unduh pamflet Tahun Yubileum 2025 Keuskupan Pangkalpinang di sini.

Sumber:

Koor - Lagu Tahun Pastoral Keuskupan Pangkalpinang 2025 dapat diunduh di sini.

Unisono - Lagu Tahun Pastoral Keuskupan Pangkalpinang 2025 dapat diunduh di sini.